Influencer dikurung saja, sebab ia berasal dari bahasa asing. Lho, mengapa istilah dalam bahasa asing harus dikurung?
Sebenarnya bukan hanya istilah asing yang harus dikurung. Sesuai aturan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) edisi V, terdapat empat kondisi yang harus diletakkan di dalam tanda kurung.
Nah, apa saja empat hal yang harus dimasukkan ke dalam “kurungan”? Yuk, ikuti penjelasannya berikut ini.
Mengapa Influencer Dikurung?
Menurut EYD V,
terdapat empat fungsi tanda kurung. Pertama, tanda kurung berfungsi untuk
mengapit keterangan tambahan. Bentuk keterangan tambahan bisa bermacam-macam, misalnya
singkatan dan istilah asing.
Seperti
kita ketahui, influencer merupakan sebentuk
istilah asing yang acap dipakai dalam bahasa Indonesia. Sesuai ketentuan, ketika
kata ini bertindak selaku keterangan tambahan, maka harus diletakkan dalam
tanda kurung.
·
Menjelang tahun pelaksanaan pemilihan presiden, para
pemengaruh (influencer) bakal semakin
menunjukkan aksistensi mereka.
Silakan baca ulasan mengenai imbuhan yang bikin bingung orang.
Begitulah
contoh penerapan aturan ini dalam sebuah kalimat. Contoh lain penerapan fungsi
tanda kurung untuk mengapit keterangan tambahan bisa kita lihat di bawah ini.
·
Siaran televisi itu mengabarkan bahwa rudal
Israel menghantam kawasan Rumah Sakit (RS) di Gaza.
·
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)
tidak melakukan persiapan khusus untuk laga final Piala Dunia U-17 yang
berlangsung di Indonesia.
Mengurung Keterangan yang Bukan Bagian Utama Kalimat
Selain
fungsi tersebut, tanda kurung masih memiliki beberapa manfaat lainnya. Tanda
ini juga dapat digunakan untuk mengapit keterangan yang bukan merupakan bagian
utama dari sebuah kalimat.
Adakalanya
seorang penulis perlu menambahkan sebuah penjelasan terhadap suatu istilah
dalam suatu kalimat. Bisa jadi, penjelasan itu berada di luar konteks kalimat
yang ditulisnya.
Maka,
untuk mengungkapkan penjelasan semacam ini, tanda kurung bisa diandalkan
sebagai sarananya. Sebab, tanda kurung bisa difungsikan untuk mengapit
keterangan yang bukan bagian utama suatu kalimat.
Kita
bisa melihat fungsi tanda kurung ini dalam beberapa contoh kalimat berikut ini.
·
Penetapan Gibran Rakabuming Raka (nama ini
bermakna anak laki-laki yang pandai, teguh,dan bijaksana, tetapi tetap
sederhana) sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto
mendapat sorotan banyak pihak.
·
Angka sebesar itu (lihat tabel 1) menjadikan Kabupaten
Karawang sebagai daerah dengan UMR tertinggi di Indonesia.
Keterangan “Tidak Penting” Dikurung Saja
Nah,
fungsi ketiga tanda kurung adalah untuk mengapit ungkapan “tidak penting” dalam
sebuah kalimat. Keberadaan ungkapan itu tidak mutlak sehingga bisa dimunculkan
atau dihilangkan.
Silakan baca juga cerita tentang tanda koma yang bisa mencegah kanibalisme dan aniaya.
Contoh tanda
kurung yang berfungsi untuk mengapit keterangan tidak penting terdapat dalam
kalimat-kalimat berikut ini.
·
Meskipun cuaca kurang baik, (pesawat) Garuda
berhasil mendarat dengan mulus di Bandara Soekarno-Hatta.
·
Francesco Bagnaia yang berasal dari (negara)
Italia menempati posisi teratas dalam klasemen MotoGP 2023.
Fungsi Tanda Kurung dalam Perincian
Adakalanya
suatu kalimat memaparkan perincian menggunakan angka atau huruf sebagai
penandanya. Nah, angka atau huruf yang dipakai dalam perincian bisa diberi
tanda kurung.
· Pemerintah telah membuat peta jalan investasi dalam upaya memperluas cakupan hilirisasi sumber daya alam meliputi sektor-sektor (a) mineral, (b) batu bara, (c) minyak, (d) gas bumi, (e) perkebunan, (f) kelautan, (g) perikanan, dan (h) kehutanan.
·
Untuk mengurus perpanjangan STNK, kita harus
melampirkan berkas-berkas
(1)
STNK asli dan fotokopinya,
(2)
BPKB asli dan fotokopinya,
(3)
KTP asli dan fotokopinya, dan
(4)
surat kuasa bila yang mengurus bukan pemilik
kendaraan.
Nah, itulah empat fungsi tanda kurung dalam bahasa
Indonesia. Jadi, jangan sampai lupa, influencer-nya
dikurung, ya.
Post a Comment
Post a Comment