Popularitas Game Online Sulit Ditandingi - Ulas Bahasa -->

Popularitas Game Online Sulit Ditandingi

Post a Comment

Data menunjukkan bahwa gim daring baru mulai merangkak dan tertinggal jauh di belakang  game online yang melaju amat kencang. Bagaimana prospek ke depan?

ilustrasi game online atau gim daring
Ilustrasi orang sedang bermain game online. Sumber: Bokskapet dari Pixabay

Suka main game online, ya? Kenapa sih, nggak main gim daring aja?

Emang kenapa? Apa urusanmu? Eh, maksud saya, ada apa dengan game online? Apa bedanya dengan gim daring?

Ya nggak ada bedanya kalau Anda melihatnya dari sisi apa yang dilakukan untuk memainkannya. Cara bermain keduanya sama persis. Namun dalam beberapa hal yang lain, keduanya berbeda.

Suka nonton sepak bola? Pasti sebel melihat pemain yang sering diving di lapangan hijau.

Yang saya tahu, salah satu hal yang membedakan keduanya adalah jenis kamus yang memuat sebutan-sebutan itu. Kecuali dalam kamus dwibahasa asal kedua istilah itu, kedua frasa yang menjadi bahasan kita kali ini tertera dalam kamus yang berbeda.

Anda bisa menemukan istilah game online dalam kamus bahasa Inggris. Sementara itu, frasa gim daring terpampang dalam kamus bahasa Indonesia, salah satunya Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Anda tak akan menemukan lema game, online, atau gabungan keduanya dalam KBBI. Seandainya Anda menjumpainya, barangkali kata-kata itu bertindak sebagai bagian dari sebuah penjelasan.

Kalaupun Anda memaksakan diri mengetik frasa itu di kolom pencarian KBBI versi daring, kamus itu bakal memberikan “peringatan” kepada Anda. Peringatan yang disorongkan berupa tanda seru disertai kata-kata yang tercetak dengan warna merah, “Entri tidak ditemukan”.

 

pencarian kata game dalam kbbi

 Tangkapan layar pencarian kata 'game' dalam KBBI.

Dengan menongolkan tanda seru dan kalimat berhuruf merah itu, KBBI hendak mengabarkan bahwa frasa yang Anda cari tidak terdaftar dalam koleksinya. Barangkali pengelola kamus ini tidak (atau belum) berkenan merestui frasa itu sebagai kosakata dalam bahasa Indonesia.

Rasa Penasaran Berbuah Pengetahuan

Berikutnya, rasa penasaran telah menggiring saya mencari referensi mengenai hal ini, lalu kembali menelusuri kamus besar itu lebih lanjut. Akhirnya, saya menjumpai entri ‘gim’ dan ‘daring’ beserta arti keduanya.

Menilik makna yang terkandung dalam kedua kata itu, saya meyakini bahwa keduanya sengaja dimunculkan lantaran maraknya peredaran kata-kata game dan online. Mungkin pereka kosakata itu berharap keduanya cukup bertaring hingga mampu bersaing melawan versi asingnya.

Bekerja sesuai passion tentu menyenangkan, apalagi kalau sejalan dengan renjana. Lho, apa maksudnya?

Saya melihat adanya kemiripan bunyi antara gim dan game. Dalam sebuah kamus bahasa Inggris – bahasa Indonesia, kata game dibunyikan ‘geim’.

Kesamaan bunyi bisa menjadi sebuah pertanda adanya hubungan antara gim dengan game. Saya menduga kosakata yang saya sebut pertama diciptakan sebagai pengindonesiaan kata yang kedua.

Blog narabahasa.id menyebut terdapat empat pendekatan dalam penciptaan istilah melalui pemadanan kata. Metode penyerapan istilah, satu di antara keempat pendekatan itu, telah melahirkan ‘gim’ berkat ilham yang diperoleh dari kata game.

Bagaimana dengan kata online? Istilah ini seharusnya tak banyak lagi beredar dalam percaturan berbahasa Indonesia.

Bukankah sudah tersedia daring yang bisa menggantikannya? KBBI memberi makna kata daring sebagai ‘dalam jaringan, terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya’.

Tolong, Jangan Bandingkan Game Online dengan Gim Daring

Namun, seperti halnya banyak istilah asing yang telah diindonesiakan, tetap saja ungkapan-ungkapan yang beraroma mancanegara memiliki daya tarik jauh lebih kuat ketimbang yang “hanya” berasa domestik. Itu dugaan saya.

Untuk lebih meyakini “tudingan” itu, mari kita cermati data berikut ini. Untuk menganalisis perkara ini, saya menggunakan data yang bersumber dari sebuah mesin yang amat berpengaruh pada era digital ini.

Waspadalah terhadap orang toxic. Hati-hati juga orang toksik. Lho?

Mesin yang saya maksud adalah Google Trends. Dalam konteks membandingkan penggunaan istilah-istilah asing dan padanannya dalam bahasa Indonesia, tentu saja yang digunakan adalah Google Trends Indonesia.

 

pencarian kata gim dan game dalam google trends
pencarian kata daring dan online dalam google trends



pencarian kata gim daring dan game online dalam google trends

Data yang Anda saksikan mengindikasikan bahwa sebutan-sebutan dalam bahasa asing masih terlalu perkasa untuk dilampaui peredarannya oleh padanan mereka dalam bahasa Indonesia. Baik game dan online secara sendiri-sendiri maupun gabungan keduanya jauh lebih populer dibandingkan gim dan daring serta gabungan keduanya.

Jangankan melampaui, kata mendekati saja belum layak diberikan bagi padanan-padanan kata dalam bahasa Indonesia itu. Sepanjang lima tahun terakhir, pencarian dengan kata-kata kunci ‘gim’ dan ‘daring’ hanya sanggup merangkak di bawah “kekuasaan” game dan online.

Jangan Enggan Berpengharapan

Tentu saja grafik yang terpampang di atas tidak sepenuhnya menggambarkan “perseteruan” antara istilah-istilah asing dengan sebutan-sebutan dalam bahasa Indonesia. Dunia internet hanya merupakan salah satu media yang dipakai manusia untuk mengedarkan kata-kata. Untuk keperluan ini, banyak sarana lainnya yang bisa digunakan.

Namun, jika mengingat besarnya peran internet dalam kehidupan manusia masa kini, data yang tersaji dalam artikel ini bisa menjadi sebuah indikasi. Jadi, untuk saat ini, kita harus berbesar hati mendapati kenyataan “pahit” ini.

Sudah tahu padanan kata walkie-talkie? Silakan dicek, ya.

Meskipun demikian, harapan tetap harus dikedepankan. Sebab bila berharap saja enggan, bisa dipastikan tidak bakal ada tindakan.

Semoga kelak hasil karya para perancang padanan kata bisa mengimbangi popularitas kosakata yang hendak digantikannya. Begitu juga dengan gim dan daring, moga-moga mampu bersaing atau bahkan mengungguli game dan online yang telah telanjur masyhur.

Artikel Terkait

Post a Comment