Susunan Kata yang Menjerumuskan Pembaca - Ulas Bahasa -->

Susunan Kata yang Menjerumuskan Pembaca

Post a Comment

Susunan kata yang benar dalam sebuah kalimat bakal membawa orang pada pemahaman yang tepat. Sebaliknya, susunan kata acak bikin pembaca tengak.

susunan kata yang benar

Apakah Anda mengira bahwa Bruno Fernandes adalah seorang pemain MU? Keyakinan Anda bisa luntur jika membaca judul sebuah berita yang terbit kemarin.

Saya sempat terperanjat membaca sebuah judul warta yang menghiasi halaman sebuah lapak berita daring. Judul kabar dari dunia sepak bola itu membikin saya bertanya-tanya dalam hati.

Silakan baca tulisan mengenai kalimat yang bisa membunuh manusia.

Awalnya saya mengira, kabar yang tengah saya baca telah kedaluwarsa. Jangan-jangan ini berita lawas yang dimunculkan kembali.

Saya yakin sekali bahwa Bruno Fernandes sudah cukup lama menjadi andalan skuad besutan Ole Gunnar Solskjaer. Mengapa ia diberitakan baru mau bergabung dengan Manchester United?

Susunan Kata Acak yang “Menipu” Pembaca

Saya pun segera mencari-cari tanggal terbit berita ini. Saya jadi kurang percaya dengan penglihatan mata saya sendiri. Berita ini terbit tanggal 31 Agustus 2020, hari ketika saya membaca berita ini.

Kebingungan ini membuat saya menelusuri kalimat demi kalimat yang tersusun dalam berita dimaksud. Pengetahuan saya mengenai Bruno Fernandes memang tidak keliru.

Seuntai kalimat dalam berita ini semakin menguatkan keyakinan saya. “Sebelumnya, keberadaan Bruno Fernandes dan Paul Pogba saja sudah memberikan kehebatan di lini tengah Manchester United.”

Nah, betul, kan. Bruno Fernandes memang telah menjadi pemain Manchester United ketika berita itu diturunkan. Ia telah resmi menandatangani kontrak dengan salah satu klub sepak bola terbesar dunia itu pada Januari 2020 silam.

Saya kembali termangu memandang judul warta ini. Begini judul kabar yang membingungkan saya, “Segera Gabung Man United, Bruno Fernandes Beri Donny van de Beek Peringatan”.

Sebetulnya saya tertarik untuk membaca berita itu karena ingin mengetahui sosok bernama Donny van de Beek. Selain Bruno Fernandes, nama ini juga disebut-sebut dalam judul berita.

Seorang pemain sepak bola yang dikejar-kejar klub sebesar MU tentu memiliki keistimewaan yang tak dipunyai pemain kebanyakan. Nggak mungkin banget sebuah klub sepak bola kaliber dunia menginginkan pemain yang biasa-biasa saja. 

Sementara, saya belum banyak mengetahui sepak terjang pemain yang berkiprah di klub Ajax Amsterdam itu. Saya pun sangat penasaran dibuatnya.

Namun judul berita yang “menipu” telah mengalihkan perhatian saya. Saya harus menunda keinginan untuk mendalami kiprah anak muda Belanda itu. Gara-gara susunan kata yang berantakan.

Kalimat Tak Beres yang Tertolong Sosok Terkenal Bruno Fernandes

Untung saja Bruno Fernandes masyhur.

Seandainya saya tidak mengenal Bruno Fernandes, saya tidak akan memusingkan judul berita itu. Seusai membaca kalimat yang menjadi judulnya, saya akan berasumsi bahwa Bruno Fernandes belum menjadi pemain MU saat berita itu ditayangkan.

Namun saya telah memiliki pengetahuan akan keberadaan pemain asal Portugal itu dalam tim Setan Merah. Beberapa sumber berita juga menyebutkan fakta bahwa sang gelandang telah menjadi penghuni stadion Old Trafford sejak awal tahun 2020 ini.

Silakan baca juga artikel yang membahas "diskriminasi" istilah member dan anggota.

Ternyata susunan kata acak bisa membelokkan makna yang hendak disampaikan oleh si penyusun kalimat. Saya menduga, wartawan menulis judul berita itu sambil berasumsi bahwa semua pembaca telah mengenal dan mengikuti kabar terkini Bruno Fernandes.

Bagi penggemar sepak bola, seorang pemain bintang yang berkiprah di sebuah klub raksasa dunia tentu bukan nama yang asing. Namun, kondisi ini tidak seharusnya menjadi alasan untuk membuat judul berita dengan susunan kalimat yang asal-asalan.

Tuntutan Penayangan (Judul) Berita yang Menjual

Lantas, bagaimana susunan kata yang benar dalam judul berita tersebut?

Saya mengusulkan dua alternatif kalimat yang barangkali lebih pas dijadikan judul berita di atas. Ungkapan "lebih pas" di sini saya maksudkan agar pembaca tidak bingung memahaminya.

1. “Segera Gabung Man United, Donny van de Beek Diberi Peringatan oleh Bruno Fernandes”

Alternatif pertama ini bisa digunakan bila penulis berita mengandalkan Donny van de Beek sebagai subjek pemberitaan. 

Namun sang penulis mungkin tak rela menempatkan sosok sebesar Bruno Fernandes pada posisi yang kurang penting dalam berita yang ditulisnya.

Nama setenar Bruno Fernandes telah menjadi semacam jaminan untuk menarik minat calon pembaca mengunjungi berita yang mewartakan dirinya. Maka, nama ini harus mendapat porsi yang besar dalam judul sebuah berita.

2. “Bruno Fernandes Memberi Peringatan kepada Donny van de Beek yang akan Segera Bergabung dengan Man United”

Dalam kalimat ini, Bruno Fernandes mendapat tempat yang layak sesuai dengan kapasitasnya selaku pemain bintang yang telah dikenal luas oleh masyarakat sepak bola dunia. 

Namun sepertinya ada persoalan lain menyangkut pemberian judul sebuah berita. Tampaknya judul berita seperti itu “kurang nendang” bila dilihat dari sisi teori jurnalistik.

Masalahnya mungkin terletak pada tuntutan penayangan berita yang harus dilakukan secara cepat dengan judul dan isi berita yang menarik. Barangkali tuntutan semacam itu yang membuat penulis berita tak menyadari adanya kemungkinan pembaca bakal kebingungan saat mencerna berita-berita yang ditulisnya.

Ya, sosok Bruno Fernandes memang amat populer. Meskipun demikian, tentu tidak semua orang mengenal dan mengikuti sepak terjangnya.

Jadi, jangan lagi sepelekan urusan penempatan kata dalam kalimat. Sebab, ternyata membuat susunan kata yang benar memegang peran penting dalam suatu kalimat.

Artikel Terkait

Post a Comment