Mengenal Arti Kata Date yang Bervariasi - Ulas Bahasa -->

Mengenal Arti Kata Date yang Bervariasi

Post a Comment

Arti kata date apa, sih? Apa bedanya dengan makna kata ngedate? Ternyata, arti date bermacam-macam karena ada banyak variasi dalam bahasa Indonesia.

ilustrasi date
Ilustrasi apa arti kata date. Sumber gambar: Athree23 dari Pixabay

Apa yang terbayang dalam benak Anda ketika mendengar orang mengucapkan istilah ini? Atau dengan pertanyaan lain yang acap kita temui, "Apa arti kata date dalam bahasa Indonesia?" Jawabannya pasti sangat beragam tergantung dalam konteks apa kita memandangnya.

Bila Anda seorang pegawai kantoran, khususnya ASN, mendengar kata ini bisa menjadi sebuah kabar yang sangat menyenangkan. Mungkin Anda akan menjawab pertanyaan di atas dengan kalimat seperti berikut ini. 

Date adalah tanggal. Ya, saya ingat tanggal 21 Agustus nanti. Pemerintah telah menetapkan tanggal 21 Agustus 2020 sebagai hari cuti bersama.”

Silakan baca juga ulasan mengenai orang yang "keranjingan" mengucapkan kata dirgahayu.

Bagi seorang pengusaha, kata yang tengah kita bahas ini merupakan istilah yang sangat dekat dengan keseharian mereka. Istilah ini bisa mengingatkan para pebisnis akan adanya sebuah peluang bisnis yang harus dikejar. Namun sebaliknya, sebutan ini juga bisa menjadi perwujudan dari sebuah kewajiban yang harus ditunaikan.

Dalam dunia usaha, sebutan ini berarti perjanjian. Sebuah perjanjian di kalangan usahawan berisi peluang bisnis yang bisa menghasilkan pemasukan atau kewajiban pembayaran yang akan menambah besar angka pada pos biaya.

Orang-orang yang demen produk asal Timur Tengah akan membayangkan hal lain lagi ketika mengartikan kosakata ini. Hidangan khas bulan Ramadan akan segera menghiasi benak mereka.

Ya, dalam urusan ini, date artinya buah kurma. Kurma kita kenal sebagai jenis kudapan yang erat kaitannya dengan istilah takjil.

Ngedate Adalah Istilah Populer bagi Kawula Muda

Bagaimana dengan anak-anak muda? Apa yang paling mereka bayangkan ketika menjumpai kosakata bahasa Inggris ini? Saya kira, istilah ini sangat populer di kalangan mereka.

Sebuah variasi kata date telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan asmara kaum muda. Istilah ini merupakan hasil karya “sulap” anak-anak muda yang mengubah sebuah kosakata bahasa Inggris menjadi istilah gaul. Apalagi kalau bukan ngedate.

Rasanya nggak perlu dijelasih, deh. Semua orang pasti mafhum, ngedate artinya apa.

Ngedate adalah salah satu ungkapan yang kerap mengemuka dalam pergaulan kaum muda. Istilah ini memang berkaitan erat dengan sebuah bagian (mungkin) paling mengesankan dalam hidup mereka.

Kalian yang muda boleh ngasih komentar, lho! Tak perlu keras-keras, ya. Silakan menanggapinya di dalam hati saja.

Kalau mau menuliskannya juga tidak dilarang, kok. Tuh, udah disediain kolomnya.

Nah, selain beberapa makna yang telah saya kemukakan di atas, adakah versi kata date lainnya dalam bahasa Indonesia yang Anda temukan?

Jadi, Sebenarnya Arti Kata Date Apa, Sih?

Berdasarkan penelusuran yang saya lakukan dalam sebuah kamus daring, saya menemukan sedikitnya terdapat delapan makna kata 'date' dalam bahasa Indonesia. Jadi, satu kata dalam bahasa Inggris sama dengan (minimal) delapan kata dalam bahasa kita.

Bila kita juga menghitung turunan kata ini dan sinonim-sinonimnya, kita akan menemukan lebih banyak lagi terjemahannya. Di sana, misalnya saja, terdapat dua frasa dengan makna berlawanan up to date (terkini) dan out of date (ketinggalan zaman) yang kerap kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Tentu saja kita tidak bisa menggeneralisasi keadaan ini. Tidak semua kata dalam bahasa Inggris memiliki banyak makna dalam bahasa Indonesia.

Bisa juga terjadi hal yang sebaliknya. Tak sedikit pula sebuah kata dalam bahasa Indonesia yang mempunyai beberapa arti dalam bahasa internasional yang banyak dipakai di berbagai kawasan dunia itu.

Dalam konteks ini, saya ingin mengambil sebuah hikmah dari banyaknya arti kata date dalam bahasa Indonesia. Arti sebuah kata yang beragam dalam bahasa nasional kita bisa menjadi sebuah indikasi bahwa bahasa persatuan kita ini tidak selalu “lebih miskin” dibandingkan bahasa asing.

Hal ini berarti bahwa kita juga memiliki sejumlah “harta terpendam” yang berharga dalam bentuk kata-kata. Dan kosakata yang sedang kita bincangkan ini hanya merupakan salah satu contohnya.

Benarkah Bahasa Indonesia Semakin Tertinggal?

Ada pendapat yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia miskin kosakata. Apakah pernyataan semacam ini benar adanya?

Memang kita harus mengakui kenyataan bahwa jumlah kosakata bahasa kita masih kalah jauh dibandingkan bahasa lainnya di dunia. Kita ambil contoh bahasa Inggris yang merupakan bahasa yang diakui dunia sebagai pembandingnya.

Sesui berita yang saya kutip dari kompas.id, saat ini KBBI memiliki sekitar 111.000 kosakata dengan sekira 127.000 makna kata. Jumlah ini terasa kecil sekali ketika disandingkan dengan bahasa Inggris yang kabarnya memiliki lebih dari sejuta kosakata.

Selain jumlahnya banyak, kosakata bahasa Inggris juga berkembang cukup pesat. Rata-rata setiap tahun bertambah 8.500 kata (kompas.com). 

Secara relatif, jumlah kosakata dalam bahasa kita bakal semakin jauh ketinggalan di belakang bahasa yang telah digunakan oleh banyak warga dunia itu. Dengan jumlah penambahan per tahun yang tak lebih banyak dibandingkan bahasa Inggris (antara 6.000 sampai dengan 8.000 kata), maka sulit berharap bahasa Indonesia bisa bergerak mendekati bahasa Inggris dalam hal jumlah kosakata yang dimilikinya.

Upaya Menyerap Istilah Asing ke dalam Bahasa Indonesia

Melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, pemerintah terus mempromosikan program penyerapan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia. Masih mengutip berita yang dikabarkan kompas.id, Badan Bahasa Kemendikbud memantau rata-rata 43.000 kosakata bahasa asing dan istilah bidang ilmu.

Hasil pantauan itu menjadi bahan baku yang akan dipetakan oleh tim editor sebelum diputuskan masuk menjadi kosakata dan istilah serapan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Silakan baca juga tulisan yang membincang sulitnya mengganti kata chatting dalam bahasa Indonesia.

Namun saya melihat suatu kondisi yang bertolak belakang dengan upaya penambahan jumlah kosakata ini. Saya yakin, kita sering menjumpai penggunaan istilah bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari meskipun sebenarnya bahasa kita telah memiliki padanan kata bagi beberapa di antara istilah-istilah asing itu.

Jangan-jangan, jumlah kosakata baru yang terus bertambah sekadar mempertebal kamus tanpa pernah kita gunakan dalam komunikasi sehari-hari. Sementara itu, pada sisi yang lain, kosakata yang telah lama menjadi “penduduk” KBBI malah hilang ditelan zaman lantaran para penuturnya gemar menggunakan kata-kata dari negeri seberang sana.

Semoga tidak benar-benar terjadi kondisi demikian, ya.

By the way, malam Minggu nanti sudah punya rencana nge-date sama siapa? Sudah paham, kan, ngedate artinya apa?

Ternyata, ada banyak variasi arti kata date, ya.

Artikel Terkait

Post a Comment