Chatting Artinya Apa? Sulitkah Mencari Padanannya? - Ulas Bahasa -->

Chatting Artinya Apa? Sulitkah Mencari Padanannya?

1 comment

Tak sulit mengetahui chatting artinya apa, begitu pun padanannya. Bagian tersulit adalah membiasakan diri memakai istilah dalam bahasa kita sendiri.

ilustrasi chatting
Ilustrasi orang sedang chatting. Sumber gambar: Pexels dari Pixabay.

Entah kenapa saya suka terusik dengan tulisan-tulisan yang bertabur istilah asing. Apalagi kalau bicara masalah yang berkaitan dengan dunia teknologi informasi.

Sebuah kata dalam bahasa Inggris chatting tentu sangat akrab dengan hampir setiap orang yang hidup pada zaman internet ini. Hal ini memang sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin mendominasi kehidupan manusia.

Masa pandemi virus Covid-19 turut menyuburkan penggunaan teknologi untuk berbagai keperluan hidup manusia. Kini hampir tiada sendi kehidupan yang tidak berhubungan dengan urusan teknologi.

Orang bekerja membutuhkan teknologi. Work from home alias bekerja dari rumah semakin menguatkan peran teknologi tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan. Komunikasi dan pengiriman data atau laporan jarak jauh menjadi satu hal yang amat menentukan.

Bukan hanya orang dewasa yang harus berhubungan dengan teknologi. Kini anak-anak sekolah juga harus berjibaku dengan aktivitas-aktivitas menggunakan sarana yang mengandalkan teknologi.

Kabar-kabar mengenai pelbagai kesulitan anak didik mengakses materi pelajaran banyak terekspos. 

Ada siswa yang “berburu” sinyal hingga harus belajar di tepi jalan. Bahkan ada yang sampai harus memanjat pohon demi menggapai sinyal yang langka di daerah mereka.

Orang tua pun tak kalah sibuknya. Mereka mesti nyari-nyari telepon seluler seken dan menyediakan kuota internetnya. Ada pula berita miris orang tua yang kehabisan akal menyediakan sarana belajar daring bagi anaknya hingga mengambil ponsel yang bukan miliknya.

Melejitnya Istilah Chatting

Perkembangan kata ini tak lepas dari berkibarnya sebuah aplikasi percakapan daring bernama WhatsApp. Diakui atau tidak, program ini berperan amat besar me-massal-kan penggunaan kata ini dalam percakapan sehari-hari.

Tak heran bila kemudian muncul frasa chatting whatsapp atau chatting wa.

Sebetulnya istilah ini telah beredar jauh sebelum kelahiran WhatsApp. Istilah-istilah khusus yang semakna dengan kata yang satu ini berubah-ubah mengikuti perkembangan aplikasi untuk nge-chat.

Pada awal munculnya alat komunikasi berbasis internet, orang biasa mengucap "SMS-an" sebagai ungkapan praktis kegiatan berkomunikasi menggunakan program Short Message Service (SMS). 

Tahap berikutnya, Black Berry Messenger (BBM) merajalela hingga istilah "BBM-an" menenggelamkan “manusia kolot” yang masih setia ber-SMS ria.

Tak lama kemudian era WhatsApp hadir menggantikan zaman BBM yang tak bertahan lama. Aplikasi ini dimulai pada 24 Februari 2009 ketika Jan Koum dan Alex Fishman mendirikan perusahaan WhatsApp Inc di California seperti diberitakan antara lain oleh kompas.com.

Silakan baca juga tulisan mengenai hikmah di balik “musibah” lahirnya blog Ulas Bahasa.

Hingga kini "WhatsApp-an" atau "WA-an" (banyak juga yang bilang "WA-nan") menjadi istilah sangat populer disamping istilah chatting itu sendiri. Maklum, jumlah penggunanya mencapai lebih dari 2 milyar orang yang tersebar di 180 negara di seluruh penjuru bumi.

Belum lagi dihitung jenis-jenis media sosial lainnya yang juga menyediakan sarana obrolan daring alias online chatting.

Chatting Artinya Apa dalam Bahasa Indonesia?

Beredarnya kata ini secara luas menimbulkan sebuah pertanyaan, “Chatting artinya apa, sih?”

“Kamus Lengkap bahasa Inggris - bahasa Indonesia”, memberikan dua makna bagi kata chat

Pertama, 'mengobrol' dengan contoh penggunaannya dalam kalimat “We chatted about football.” 

Kedua, 'bercakap-cakap (dalam dunia maya)' dan contoh kalimatnya adalah “I like to chat on the internet.”

Kedua makna itu berkonotasi hampir sama, yakni mengobrol atau bercakap-cakap atau berbincang-bincang. Namun dalam penjelasan makna yang kedua lebih ditekankan bahwa aktivitas chat dilakukan dalam dunia maya.

Secara sederhana, sebetulnya kita bisa menggunakan kata-kata yang sudah jelas merupakan bagian dari bahasa Indonesia seperti 'mengobrol', 'bercakap-cakap' atau 'berbincang-bincang'. 

Namun sepertinya kata chatting yang berasal dari bahasa Inggris itu masih lebih digdaya dan digemari banyak orang Indonesia.

Yang jelas, sejauh ini kata chat tidak terdaftar dalam KBBI. Berarti Kementerian yang mengurusi pengembangan bahasa Indonesia itu belum mengakui kata ini sebagai bagian resmi dari bahasa Indonesia yang kita cintai.

Silakan baca juga artikel yang mengulas tentang 5 hal yang menyebabkan 15 kosakata menjadi kata-kata terpopuler sepanjang masa di KBBI.

Di lain pihak, kata 'mengobrol' sudah sangat mewakili kata chatting dilihat dari maknanya. Menilik KBBI Daring, kata 'mengobrol' memiliki dua makna, yakni:

1. bercakap-cakap atau berbincang-bincang secara santai tanpa pokok pembicaraan tertentu;

2. bertukar pesan dalam waktu nyata dengan pengguna komputer lain.

Jadi, istilah 'mengobrol' bisa digunakan untuk menyatakan sebuah kegiatan bercakap-cakap baik yang dilakukan secara luring maupun daring.

Dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan orang suka menyingkat istilah-istilah baku dengan kata-kata yang lebih pendek dan praktis. 

Nah, kata 'mengobrol' yang baku terasa ganjil bila disampaikan dalam sebuah percakapan. Kata ini biasanya dipendekkan menjadi 'ngobrol'

Meskipun bukan sebuah kata baku dalam bahasa Indonesia, setidaknya ia terdengar lebih Indonesia ketimbang kata chat.

Itulah arti chat dalam bahasa kita.

Adakah Padanan Chatting dalam Bahasa Indonesia?

Untuk menjawab pertanyaan ini, saya mencoba mengunjungi salah satu situs bikinan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang berkaitan dengan urusan ini.

Situs Glosarium tidak secara khusus menyebut kata chat atau chatting dalam daftar yang dirilisnya. Situs ini hanya mengungkapkan kedua kosakata itu sebagai bagian dari beberapa frasa dalam bidang Teknologi Informasi.

Padanan yang dipakai untuk menyebut kedua istilah asing itu pun tidak mengarah kepada satu kata tertentu. 

Pemadanan yang dilakukan terhadap frasa yang mengandung kata chat antara lain chatting software menjadi ‘perangkat lunak obrol’, internet relay chat menjadi ‘tunda internet’, dan internet relay chat (IRC) menjadi ‘saling bual internet (SBI)’.

Meskipun tidak secara gamblang menyebutkan padanan kata chat, tetapi melalui beberapa contoh yang disampaikannya, situs itu cenderung “mengarahkan” kita pada kata obrol atau bual

Jadi, bisa kita katakan bahwa secara umum chatting artinya mengobrol atau kata-kata lain yang bersinonim dengannya. Penggunaan istilah-istilah itu tentu saja harus disesuikan dengan konteksnya.

Tulisan ini tidak bermaksud menyatakan bahwa saya anti istilah asing. Sengaja atau tidak sengaja, saya tetap menggunakan kata-kata yang berasal dari bahasa asing dalam pembicaraan lisan maupun tulisan. 

Saya hanya berusaha untuk tidak menggunakannya secara berlebihan, terutama istilah-istilah yang telah ada padanannya dalam bahasa Indonesia.

Kalau bukan kita yang mencintai bahasa yang kita gunakan sehari-hari di negeri ini, lantas siapa lagi? Kita bisa memulai langkah dengan sedikit demi sedikit mengurangi porsi kata asing (yang telah kita pahami padanannya) dalam perbincangan sehari-hari.

Bukankah kita telah mengetahui chatting artinya apa dan kita juga tahu apa padanannya dalam bahasa Indonesia?

Artikel Terkait

1 comment

  1. Udah biasa ngomong 'chatting'. Kalau pake bahasa indonesja jadi aneh aja gitu hahaha

    ReplyDelete

Post a Comment